Wet scrubber adalah peralatan pengendali pencemar udara yang berfungsi untuk mengumpulkan partikel-partikel halus yang terbawa dalam gas buang suatu proses dengan menggunakan titik-titik air.
Pada pengolahan ini cairan umumnya air digunakan untuk menangkap partikel debu atau untuk meningkatkan ukuran aerosol.
Partikel halus berukuran 0,1 sampai 20 mikron dapat disisihkan secara efektif dari gas pembawa menggunakan wet colector
Ø partikel yang disihkan berukuran kecil dan dibutuhkan efisiensi relatif tinggi
Ø diperlukan pendinginan atau kelembaban bukan masalah
Ø gas bersifat combustible
Ø polutan gas maupun partikel perlu disisihkan
Kelebihan dari wet collector adalah :
Ø menyisihkan secara simulatan partikel dan absorpsi gas
Ø mampu mendinginkan dan membersihkan gas dengan temperatur tinggi
Ø gas dan kabut korosif dapat direcover dan dinetralkan
Ø mereduksi resiko ledakan debu
Ø efisiensi bervariasi tergantung tipenya
Kelemahan wet collector yaitu :
Ø masalah erosi dan korosi
Ø membutuhkan biaya tambahan untuk pengolahan air limbah dan reklamasi
Ø efisiensi rendah untuk partikel submikron
Ø kontaminasi aliran efluen oleh cairan yang terperangkap
Ø masalah pembekuan pada musim dingin
Ø mereduksi daya apung dan kepulan asap.
Ø uap air menyebabkan asap tampak pada kondisi atmosfer tertentu
Ada 3 tipe wet collector yaitu :
1.Spray chamber scrubber

2. Cyclonic scrubber (wet cyclone)

3. Venturi scrubber

Sedangkan ditinjau dari arah alirannya scrubber dapat dibedakan atas :
1. Cross flow scrubber
Adalah scrubber dimana cairan didispersikan secara uniform menggunakan spray nollze pada suatu bidang horisontal, dan terdapat pengumpul pada dasarnya. Gas yang akan diolah, dialirkan memotong arah jatuhnya titik-titik cairan. Tipe ini memiliki kelemahan bila kecepatan jatuh butiran-butiran cairan-partikulat lebih kecil dibandingkan kecepatan vertikal, maka butiran tersebut terbawa oleh aliran gas. Akibatnya akan menurunkan efisiensi penyisihan partikulat. Oleh karena itu scrubber tipe ini tidak banyak digunakan.
2. Counterflow scubber
Prinsip kerjanya dalah cairan didistribusikan menggunakan spray nozzle secara merata dari puncak scrubber dan jatuh secara gravitasi. Aliran gas yang membawa partikulat masuk dari dasar scrubber mengalir ke atas secara merata. Partikel air dan partikulat akan berkotak sehingga partikulat dapat dipisahkan dari gas pembawanya.
3. Co-flow scrubber
Pada tipe ini gas yang mambawa partikulat dan cairan akan masuk ke dalam scrubber dari arah yang sama dan mengalir keluar dari scrubber ke arah yang sama pula.
Permasalahan utama dari peralatan wet collector adalah :
Penanganan atau disposal lumpur sebagai hasil dari proses penyisihan partikulat.
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Pada pengolahan ini cairan umumnya air digunakan untuk menangkap partikel debu atau untuk meningkatkan ukuran aerosol.
Partikel halus berukuran 0,1 sampai 20 mikron dapat disisihkan secara efektif dari gas pembawa menggunakan wet colector
Ø partikel yang disihkan berukuran kecil dan dibutuhkan efisiensi relatif tinggi
Ø diperlukan pendinginan atau kelembaban bukan masalah
Ø gas bersifat combustible
Ø polutan gas maupun partikel perlu disisihkan
Kelebihan dari wet collector adalah :
Ø menyisihkan secara simulatan partikel dan absorpsi gas
Ø mampu mendinginkan dan membersihkan gas dengan temperatur tinggi
Ø gas dan kabut korosif dapat direcover dan dinetralkan
Ø mereduksi resiko ledakan debu
Ø efisiensi bervariasi tergantung tipenya
Kelemahan wet collector yaitu :
Ø masalah erosi dan korosi
Ø membutuhkan biaya tambahan untuk pengolahan air limbah dan reklamasi
Ø efisiensi rendah untuk partikel submikron
Ø kontaminasi aliran efluen oleh cairan yang terperangkap
Ø masalah pembekuan pada musim dingin
Ø mereduksi daya apung dan kepulan asap.
Ø uap air menyebabkan asap tampak pada kondisi atmosfer tertentu
Ada 3 tipe wet collector yaitu :
1.Spray chamber scrubber
2. Cyclonic scrubber (wet cyclone)
3. Venturi scrubber
Sedangkan ditinjau dari arah alirannya scrubber dapat dibedakan atas :
1. Cross flow scrubber
Adalah scrubber dimana cairan didispersikan secara uniform menggunakan spray nollze pada suatu bidang horisontal, dan terdapat pengumpul pada dasarnya. Gas yang akan diolah, dialirkan memotong arah jatuhnya titik-titik cairan. Tipe ini memiliki kelemahan bila kecepatan jatuh butiran-butiran cairan-partikulat lebih kecil dibandingkan kecepatan vertikal, maka butiran tersebut terbawa oleh aliran gas. Akibatnya akan menurunkan efisiensi penyisihan partikulat. Oleh karena itu scrubber tipe ini tidak banyak digunakan.
2. Counterflow scubber
Prinsip kerjanya dalah cairan didistribusikan menggunakan spray nozzle secara merata dari puncak scrubber dan jatuh secara gravitasi. Aliran gas yang membawa partikulat masuk dari dasar scrubber mengalir ke atas secara merata. Partikel air dan partikulat akan berkotak sehingga partikulat dapat dipisahkan dari gas pembawanya.
3. Co-flow scrubber
Pada tipe ini gas yang mambawa partikulat dan cairan akan masuk ke dalam scrubber dari arah yang sama dan mengalir keluar dari scrubber ke arah yang sama pula.
Permasalahan utama dari peralatan wet collector adalah :
Penanganan atau disposal lumpur sebagai hasil dari proses penyisihan partikulat.
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar